Ini Tentang Pilihan


Kalam Allah itu teramat tinggi..luas..dan besar. Hingga alam semesta pun tak sanggup menopangnya.

Sinar bulan bisa purnama, namun akhirnya akan redup juga..
Begitupun matahari, ia bisa begitu terik namun kalanya datang ia akan petang juga..
Hujan yang lebat, tiba waktunya ia akan reda..
Dedaunan yang hijau segar, masanya menyapa ia akan layu dan lapuk jua..

Kulihat gunung-gunung luluh lantak oleh guncangan bumi.
Kulihat lautan, gelombangnya mengulung-gulung kala bumi mengguncang dasarnya
Kulihat langit menderu-deru, kala rintik hujan ingin membuncah menjadi badai

Kulihat api berkobar-kobar kala berteman angin dan material bumi
Kulihat air bisa meporak-porandakan kota dan isinya
Kulihat pula angin mampu merobohkan tiang-tiang beton

Sebenarnya ingin mengatakan apa?
Entahlah..

Firman Allah swt “Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh”

Surah al-ahzab, Allah turunkan tanpa pujian namanya “bismillahirrahmanirrahiim” ayat 72 dari 73 ayat.

Ketika mengulang kembali ayat tersebut saya jadi terpaku pada kalimat terakhir “inna kaana zhaalumaan jahuullann” Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh.
“inna” saya jadi bertanya-tanya mengapa Allah menekankan kalimat ini?

Syekh Amru Khalid dalam karyanya pesona Al-Qur’an mengemukakan bahwa ayat ini mengandung makna yang dalam. Menurut beliau dalam ayat ini terkandung makna penyerahan diri kepada Allah. Menurut penuturan beliau pula bahwa penyerahan diri kepada Allah itu ada 2 macam. Yang pertama: menyerah kepada Allah secara suka rela dan dengan didasari kebebasan untuk memilih, dan yang kedua: menjadi Abdi-NYA tanpa didasari kebebasan memilih.

Subhanallah
Wa Alhamdulillah
Wa laa illahaillah
Wa allahu akbar

Langit yang di dalamnya ada bulan, matahari dan bintang-bintang dengan sinarnya
Bumi yang merendah laksana ketundukan
Gunung-gunung menjulang laksana tengadah murakabah
Nyatalah mereka ada pada pilihan kedua dari ketundukan kepada Allah, yaitu menjadi abdi Allah tanpa didasari kebebasan memilih, maka ketika Allah berkendak angin menjadi topan, air menjadi bah, gunung meletus dan bumi berguncang dengan keras adalah bentuk ketundukan sempurna mereka kepada Allah. Tak ada pengingkaran.
Dedaunan layu jatuh ketanah, matahari yang harus terbenam dikala petang, bulan yang harus redup kala purnama telah berlalu. Itulah ketundukan mereka. Tanpa bantahan. Tanpa keluhan. Dan tanpa pilihan.

Subhanallah
Wa Alhamdulillah
Wa laa illahaillah
Wa allahu akbar

Lalu bagaimana dengan makhluk bernama MANUSIA (itulah diriku)?
Bekalan dalam dirinya berupa jasad, ruh dan akal, menjadikan ia begitu berbeda dengan makhluk yang lainnya(QS. At-Tin:4). Dan jelas pada surah al-ahzab 72 bahwa manusia menerima amanah dari Allah dengan penyerahan diri kepada Allah dengan suka rela dan didasari kebesan memilih. Hal ini pun Allah pertegas dalam surah al-Balad ayat sepuluh yang bunyi terjemahannya “Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan”.

Berfirman pula Allah dalam QS Al-Baqarah ayat 21-22,” Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa, Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui.”

“Yaa ayyuhaannaasu’buduurabbakum…” ini bukan permintaan Allah…
Tapi ini adalah kebebasan kita untuk memilih sebagai hambaNya yang IA lebihkan dari makhluknNya yang lain. Bahkan dengan segala rahmadNya ia paparkan kelebihan-kelebihan ataupun kekurangan-kekurangan tiap hal-hal yang jadi pilihan kita.

Kemudian Allah perjelas pula kebebasan memilih itu dalam surah al-Kahfi 29 “Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; MAKA BARANGSIAPA YANG INGIN (BERIMAN) HENDAKLAH IA BERIMAN, DAN BARANGSIAPA YANG INGIN (KAFIR) BIARLAH IA KAFIR……….."

Ini tentang pilihan….
“Sesungguhnya Kami telah menunjukinya jalan yang lurus; ada yang bersyukur dan ada pula yang kafir. (QS Insan:3)

Bodohkah manusia (saya) itu?(!?)
“inna kaana zhaalumaan jahuullann” Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh. Kata syekh Amru Khalid dibuku yang sama bahwa ayat ini tidak dapat diartikan bahwa manusia itu zhalim dan bodoh karena dia berani menanngung amanat dari Allah…

Yang perlu dilihat adalah apakah manusia setelah menerima amanah itu ia berserah diri pada Allah??

Sekali lagi ini adalah pilihan…

Laa ilahailallah
***
Merefleksi diri di Milad yang ke 22 th..

Tentang pilihan untuk memilih menjadi yang terpilih dari Yang Maha Terpilih

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Yang menguasai di Hari Pembalasan. Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

Ya Allah..
Alangkah hina hamba di atas sumpahMu atas ciptaanMu
“wa asri, wadhdhuhaa, wallaili, walfajri”
Dan telah sampai kepada hamba firmanMu
“Demi waktu, sesungguhnya manusia berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal shalih. Yang saling nasihat mensihati dalam kebaikan dan saling nasihat-menasihati dalam kesabaran”

Ya Allah
Jadikanlah hamba abdiMu yang beriman dan mengerjakan kebaikan, dan jadikanlah hamba abdiMU yang dalam bermuamalah saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran..

Wahai Rabb semesta alam
Telah sampai kalamMu melalui Rasul Muhammad SAW, bersabda ia “Tiadalah tiadalah tergelincir kedua telak kaki seorang hamba di hari kiamat sehingga ditanya tentang empat hal, yaitu tentang umurnya dimana ia habiskan, tentang masa mudanya dimana ia binasakan, tentang hartanya dari mana ia peroleh dan belanjakan, dan tentang ilmunya bagaimana ia mengamalkannya”
Maka Yaa Allah yang tiada Tuhan selain Engkau dan Tiada tempat meminta selain Engkau..Mohon berikanlah keberkahan pada umurku, pilihkan untuk hamba pijakan yang kokoh untuk menghabiskannya dalam amar ma’ruf nahi mungkin,,,jadikan Ya Allah masa muda hamba senantiasa dalam rahmadMU, yang masa itu binasa(habis) hanya untuk muraqobah padaMU hingga tiap ayunan langkahku dan tarikan nafasku adalah tuntunan dariMu atas kehendakMU dan atas pilihanMu untukku. Rabbi izzati..kemuliaan dan kesempurnaan adalah milikmu tunjukilah hamba jalan yang lurus dan engkau ridha-I untuk mendapatkan harta dan yang belanjanya hanya di jalanMu dan mohon karuniakanlah hamba ilmu dan dengannya ya Allah Yang Maha Mengetahui mohon perjalankanlah hidup hamba untuk mengamalkan dalam rangka dakwah fi Sabilillah.

Yaa Allah yang tiada pernah salah apa yang engkau kehendaki..
Sesengguhnya hamba adalah makhluk yang lemah,,fakir dan papah
Engkau yang maha memiliki dan maha memberi
Rabbi..sesungguhnya hamba memilih untuk engkau pilihkan yang terpilih mana yang terbaik untuk hamba, karena hamba tiada berhenti berharap dan meminta kepada Engkau agar hamba menjadi abdiMu yang terpilih untuk mendapatkan yang terpilih dari yang Engkau Pilihkan.

Rabbana aatina fiddunya haasana wafil aakhirati hasanah wakina azaabannaar..
Alhamdulillahirabbil Aalamin..
Pekatnya Subuh, 15 Agustus 2009
PENUH HARAP SEMOGA ALLAH MERIDHAI…. 

0 komentar:

Posting Komentar