Petuah 1

Umar berpesan hadapilah dirimu sendiri sebelum kau berhadapan dengan kehidupan akhirat dan pertimbangkanlah segala tindakan sebelum ditimbang di neraca keadilan

Petuah 2

“Dan Orang-orang yang berjihad untuk mencari keridhaan Kami, niscaya kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan KAMI. Sesunguhnya Allah bersama orang-orang yang berbuat baik”

Petuah 3

“Siapa yang mencari Ridho Allah sekalipun dibenci manusia, maka Allah akan lindungi dia dari murka manusia” jangan takut berkarya selama dalam kebenaran

Petuah 4

Sesungguhnya semulia mulia iman seorang mukmin adalah yang paling bagus budi pekertinya dan paling lemah lembut kepada keluarganya (HR Tirmudzi)

Petuah 5

Menggali potensi diri adalah seperti mengarungi samudra tanpa batas, selamanya anda tidak akan pernah tuntas mengeksplorasi dan mengeksploitasi nya

WASPADA FREE SEKS di Hari Valentine Day


Rasa khawatir kerap menjangkiti para orangtua tiap mendekati pertengahan Februari. Hari Valentine yang secara Global dikenal sebagai hari apresiasi kasih sayang, pada banyak kasus ditemukan sebagai momen untuk legalisasi seks bebas.


Berdasarkan laporan Global di sejumlah apotek Kota Medan pada momen Valentine tahun lalu (2009), penjualan kondom malam Valentine Day terdongkrak tajam dibanding hari biasa. Beberapa di antaranya Apotek Aditya yang berlokasi di Jalan Gatot Subroto No 150 E. Fakta lapangan, sedikitnya 20 kotak kondom berisi 3 buah merek apapun ludes terjual khusus di malam Velentine Day.


Sama halnya dengan Apotek Istana Jalan Iskandar Muda Blok B. Apotek yang buka 24 jam inipun diakui sudah menjual sedikitnya 6 kotak kondom (berisi 24 buah merek Sutra dan isi 13 kotak) yang dibeli oleh pemuda remaja tiap mendekati pertengahan Fabruari. Dibanding hari biasa, rata-rata penjualan kondom di apotek itu maksimal hanya 2 kotak kondom isi 13 buah. "Umumnya, pembeli adalah pria berusia 20 tahun. Dibanding hari biasa, maksimal penjualan hanya berkisar antara 5 sampai 10 kotak," kata si penjual.


Jika Anda adalah orang tua yang memiliki anak remaja, mengawasi anak pada momen ini adalah langkah minimal untuk mencegah kemungkinan terjadinya tindakan amoral dalam lingkungan keluarga Anda.


Psikolog yang juga Manager Kasus VCT HIV, Antis MPS Spsi ditemui di RSU dr Pirngadi mengatakan, hasil laporan tersebut merupakan indikasi kalau pada momen Valentine, memang banyak kegadisan yang melayang dan keperjakaan menghilang. Kondom, dipercaya bisa mencegah kehamilan bagi para remaja yang belum siap bertanggungjawab atas perbuatannya.


"Para remaja itu kan hormonnya lagi gonjang - ganjing. Secara fisik memang mereka terlihat dewasa namun sesungguhnya mereka adalah pribadi yang labil. Mereka (remaja) perlu dikontrol amat dekat melalui pendekatan yang persuasif, tapi tetap membikin mereka nyaman," kata Antis.


Menurut Antis, dengan gembar - gembor media massa yang mengkampanyekan momen Valentine, para remaja begitu mudah terangsang untuk mengetahui lebih jauh seperti apa itu momen Valentine. Nah, ini menjadi celah masuknya ide - ide pergaulan bebas yang semakin diperkuat oleh kawan yang salah. Pengetahuan agar selektif memilih teman, juga disarankan karena pada dasarnya, kualitas teman termasuk yang menjadi tolak ukur untuk menentukan kualitas suatu pribadi.


Apalagi, sebut Antis, wadah interaksi kini semakin mudah dan bebas saja. Dengan browsing di internet, chatting 15 menit, seseorang sudah bisa mendapatkan kenalan baru. Janji ketemu di dunia nyata amat mudah terlontar karena para remaja memang mencari itu...suatu bentuk eksistensi dalam dirinya yang bisa dilihat dan diakui oleh orang lain.


"Berawal dari kenalan, kemudian berduaan...merentet pada perbuatan - perbuatan yang tidak sepatutnya mereka lakukan. Kunci paling utama adalah mengajarkan mereka agama sebagai benteng masuk nya budaya - budaya asing itu," tutur Antis.


Sementara itu, Pemerhati Remaja Muslimah Hizbut Tahrir Medan, Chairunnisa Rahma Wati Spd di tempat terpisah mengungkapkan, bukan rahasia lagi jika banyak remaja yang memang menunggu momen - momen seperti ini untuk mengumbar kata cinta.


"Coba Anda datang ke supermarket, mall, plaza atau mungkin di jalan - jalan depan rumah kita banyak bertebaran atribut atau pernak - pernik didominasi dua warna, pink dan biru muda apakah atribut itu berbentuk pita, bantal berbentuk hati, boneka beruang, atau rangkaian bunga," sebutnya. Konon warna ini melambangkan hari kasih sayang,.


Momentum ini sangat disukai anak-anak remaja, terutama remaja perkotaan karena di hari itu, mereka terbiasa merayakannya bersama orang-orang yang dicintai yaitu kekasih. Sayangnya, tidak semua anak-anak remaja memahami dengan baik esensi dari Valentine Day. Mereka menganggap perayaan ini sama saja dengan perayaan-perayaan lain seperti Hari Ibu, Hari Pahlawan, dan sebagainya. Padahal kenyataannya sama sekali berbeda.


Chairunnisa menilai, tanpa disadari tengah terjadi penghancuran kualitas generasi bangsa oleh sebab budaya - budaya barat dibawa oleh momen yang diperingati tiap tanggal 14 Februari ini. "Anda bisa lihat berita tanggal 14 Februari nanti, banyak remaja yang dipergoki razia tengah melakukan hubungan suami istri di dalam hotel atau rumahnya sendiri dalam rangka merayakan momen Valentine. Ini sudah seperti suatu dekadensi moral yang berjalan sistemik, ketika norma - norma dilanggar dan aturan agama sudah tidak digubris," sebut Choirunnisa.


Liberalisasi dalam segala lini merupakan benang merah dari Valentine yang menimbulkan rentetan dampak lainnya pada seorang remaja, masa depannya, hingga generasi berikut. Jika dibiarkan, akan semakin ramai saja remaja yang terkepung oleh budaya Barat, dan ini menghancam pada kualitas suatu negara.


Mereka yang melakukan seks bebas, adalah mereka yang tidak memikirkan dampak perbuatan dan masa depannya kelak. Jika laki - laki, mereka jadi pribadi yang tidak lagi memikirkan bagaimana menjadi pemimpin keluarga yang baik dan bertanggungjawab. Dan perempuannya tidak lagi memikirkan bagaimana dia bisa mempertahankan kehormatannya.


"Hamil, kemudian aborsi, itu adalah dampak yang secara sistematis akan mengubah cara pandang para remaja. Cara berpikir mereka jadi kacau, padahal mereka lah yang akan menerima tongkat estafet kepemimpinan kelak. Mereka akan memiliki keluarga nantinya. Jika sudah tidak punya tujuan membangun keluarga dengan kualitas - kualitas generasi yang berbobot, ini sama dengan penghancuran generasi yang berdampak pada kualitas suatu bangsa," tegas Khoirunnisa.

Copas Dari Harian Global - PT Paradigma Baru Globalindo

Remaja “Muslim” dikepung Budaya Valentine Day (?)


Pernah jalan-jalan di Mal, Toko buku-toko buku, pas bulan Februari ini coba deh kamu jalan-jalan ke mal-mal, toko buku-toko buku, coba perhatikan di sekeliling anda, diatap-atap or langit-langit terpampang gambar warna merah jambu, ada yg berbentuk dua buah hati jambu, kayaknya sih meriah banget…apalagi pas kamu sedang bersama doi, wuih kelihatan romantis tis..tis..tis…(yg ini pasti perasaan kamu).

Memangnya, ada apa dengan bulan Februari sih, kok banyak terpampang gambar hati merah jambu?, Di antara meriahnya warna merah jambu terpampang tulisan besar-besar “Happy Valentine Day”, di TV dan Radio, majalah maupun Koran pun seolah tidak ingin ketinggalan menampilkan iklan Hari Valentine, memanfaatkan isu valentine day dengan menyelenggarakan acara-acara wah, apalagi hal ini juga dimeriahkan dengan remaja putra-putri yang sedang asyik gaul.

Ya itulah…hari valentine, or hari dimana kita berkasih sayang, dulu pas SMP sih saya denger aja apa hari valentine day itu, tapi waktu itu nggak tahu apa sih sebenarnya valentine day, apa lagi ikut merayakannya…

Pemandangan perayaan valentine day agaknya tidak lah telalu asing di Kota kota besar di Indonesia, seperti Jakarta , Bandung , Surabaya , Yogyakarta dll. Dimana Remaja putra dan putri, cewek cowok, walaupun masih SMP kelas I sudah kenal yang namanya budaya setan ini, mereka biasanya menghabiskan perayaan ini dengan mengadakan lomba saling merayu antara lawan jenis, saling memberikan bunga, permen kepada pacarnya, ngadain pesta musik tdk peduli disitu terjadi percampuran pria dan wanita non-mahram, disertai dengan minuman keras, sampek ajang buka-bukaan baju, membuang-buang uang ortunya sekena perutnya, bahkan acara ini dijadikan justifikasi para cowok dan cewek untuk mengekspresikan hawa nafsunya kepada lawan jenis, misalnya mencium pipi, memegang tangan, sampai adegan syetan, nauudzu billahi min dzaliki.

Lucunya perayaan ini pun rupanya tdk dimonopoli oleh anak muda, para bapak-bapak dan Ibu-ibu, tante-tante pun tidak ketinggalan ‘bertaklid’ merayakan budaya sampah ini, seolah-oleh bertameng merayakan hari kasih sayang, mereka menjustifikasi hal ini dengan merayakan bersama-sama dengan lawan jenisnya, saling membagikan bunga, berpesta bahkan mencontoh seperti apa yg dilakukan “anak-anaknya”.

Yang miris yaitu, aktivitas ini telah menjarah remaja islam, remaja yang diwanti-wanti oleh Nabi Muhammad saw, untuk tidak taqlid kepada cara hidup orang kafir. Untuk selalu mengikatkan perilakunya agar merujuk pada islam, menjadikan halal haram sebagai patokan dalam seluruh perbuatannya, malah larut dalam perayaan jahiliah ini dengan meninggalkan akidah islam.

Lalu Mengapa sih remaja islam terprovokasi acara bejat ini?, bagaimana pula asal-usul Valentine day?, dan bagaimana Pandangan Islam terhadap perayaan valentine day, serta sikap yang harus kita ambil seperti apa?, berikut ini jawaban pertanyaan diatas.

Asal-Usul Valentine Day

Valentine Day biasa dirayakan tiap tanggal 14 Februari, Mengapa sampai ada valentine day ? Setidak-tidaknya ada beberapa legenda diantaranya; adalah Kerajaan Romawi, yang dipimpin Kaisar Claudius II sekitar Abad III masehi. Pada saat itu Kerajaan Romawi sering terlibat dalam kampanye perang berdarah-darah dengan kerajaan lain.

Saat itu banyak orang laki-laki yang enggap bergabung dengan kesatuan militer yang dia kerahkan, alasannya adalah bahwa mereka lebih mencintai istri dan keluarganya dan tdk mau meninggalkan mereka untuk berperang apalagi perang yg memakan berbulan-bulan, bahkan tahunan.

Kaisar yang kejam tersebut mencari jalan dengan melarang perkawinan dan tidak mengijinkan perkawinan para pemuda, diharapkan pemuda tersebut menjadi prajurit/tentara dlm kesatuan militer, menurut Kaisar prajurit yang bagus itu pemuda yg tidak menikah.

Melihat bentuk ketidakadilan, kesewenang-wenangan Penguasa Romawi tersebut, Seorang pemuda yg bernama Valentinos atau orang yg bernama Valentine mempertahankan percintaannya diwilayah kekuasaan Kaisar II, bahkan dia melaksanakan perkawinannya dengan sembunyi-sembunyi kendati Sang Kaisar melarang hal ini. Akhirnya berita tentang perkawinannya tercium juga oleh Sang Kaisar, Seketika itu Ia menangkap dan memenjarakan Valentine hingga ia meninggal tanggal 14 Pebruari 270 Masehi.

Beberapa ratus tahun kemudian acara Valentine Day berkembang pesat seperti yg kita kenal dewasa ini, pada waktu itu Agama Kristen lagi pesat-pesatnya berkembang di Eropa. Sedangkan legenda yang lain menyatakan bahwa Ketika Valentine dipenjara di Romawi , Ia tertarik dengan seorang gadis dan jatuh cinta kepadanya, gadis yang pernah mengunjunginya selama masa penahananya, dimana gadis itu sendiri saudara dari orang yg memenjarakan Valentine. Diduga Ia menulisi surat kepada gadis tersebut dan menandatanganinya “from your valentine”. Paus Gelasius kemudian mendeklarasikan tanggal 14 Pebruari sebagai Valentine Day sekitar abad 498 M.

Demikianlah beberapa legenda seputar valentine day, namun yang jelas bahwa masih terjadi kesamaran, dan bias seputar valentine day dan legenda versi lain mengatakan bahwa valentine merupakan figur yang simpatik dan romantis dan heroik.

Itulah sedikit tentang asal-usul hari valentine day dimana kemunculannya dari Kerajaan Romawi, kendati berdasarkan ceritanya hanya seorang pemuda yg memberikan surat cinta kepada seorang gadis namun sekarang tradisi merayakan valentine day telah berubah, valentine day dirayakan dengan berbagai kemaksiatan, pelanggaran hukum syara’, dan diisi berbagai aktivitas menghambur-hamburkan uang. Sangat jelas aktivitas yang sangat bertentangan dengan hukum syara’ ini patut dijelaskan kepada umat islam, sehingga mereka memahami keharaman perayaan valentine day ini, meninggalkannya.

Pandangan Islam terhadap Perayaan Valentine Day

Telah dijelaskan diatas mengenai aktivitas para remaja yang ikut-ikutan merayakan valentine day dengan membabi buta, disertai dengan aktivitas campur baur antara lawan jenis, dan perbuatan maksiat lain, lalu bagaimana sebenarnya hukum ikut merayakan valentine itu, berikut akan saya paparkan.

Islam adalah akidah dan syariah, didalamnya mengatur seluruh kehidupan manusia tidak ada satupun kehidupan yang tidak diatur oleh islam, setiap muslim wajib mengikatkan seluruh perbuatannya dengan hukum syara’, diharamkan ia melakukan perbuatan tanpa mengetahui status hukumnya, sebagaimana kaedah fikih, mengatakan “al aslu fi al af’al ataqiyudu li al hukmi syar’i yang artinya “Asal (pokok/hukum) perbuatan itu terikat dengan hukum-hukum syara”.

Allah swt berfirman dalam Quran dalam surah An Nisa : 65 : “Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya”

Dalam Surah Al Maidah : 49 Allah berfirman : “dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan mushibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik”.

Jelaslah dari ayat-ayat diatas, setiap muslim wajib mengikatkan seluruh perbuatannya dengan apa yang Allah turunkan Al Quran dan As Sunnah, dan dilarang keras kita mengambil hukum selain dari hal tersebut. Tidak dijadikan akidah islam sebagai ikatan pemutus seluruh perbuatan manusia dewasa ini merupakan faktor kenapa banyak remaja sekarang terperosok dalam perbuatan haram, disamping itu ketidakpahaman mereka terhadap hal tersebut, dan budaya ikut-ikutan memainkan peranan ini.

‘Berkasih-sayang’ versi ‘Valentine’an ini, haruslah diketahui terlebih dahulu hukumnya, lalu diputuskan apakah akan dilaksanakan atau ditinggalkan. Dengan melihat dan memahami asal-usul serta fakta pelaksanaan Valentine’s Day, sebenarnya perayaan ini tidak ada sangkut pautnya sedikitpun dengan corak hidup seorang Muslim.

Tradisi tanpa dasar ini lahir dan berkembang dari segolongan manusia (kaum/bangsa) yang hidup dengan corak yang sangat jauh berbeza dengan corak hidup berdasarkan syariat Islam yang agung. Jika kita fahami nas-nas syara’ dengan lebih mendalam, akan kita dapati aturan yang tegas terhadap masalah ini, antara lain firman Allah SWT: “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya akan diminta pertangggungjawaban” (QS Al Isra’ : 36)”

Disini sangat jelas Valentine day adalah budaya orang kafir, yang nyata-nyata kita dilarang untuk mengambilnya, dalam hal ini kita dilarang menyerupai budaya yang lahir dari peradaban kaum kafir, yg jelas-jelas bertentangan dengan akidah islam, sementara yang boleh diambil dari semua orang(termasuk kafir) adalah dalam masalah terknologi, budaya yang tdk lahir dari pandangan hidup mereka; seperti bahasa asing, menanam padi yang baik, membuat pesawat terbang, komputer, sepeda motor, mobil dll bahkan kita dituntut untuk mendalami hal ini.

Hali ini diperkuat dengan hadist Rasulullah saw : “Barangsiapa menyerupai suatu kaum maka dia termasuk dari golongan mereka“(HR Abu Daud dan Imam Ahmad dari Ibnu Umar).

“Tidak termasuk golongan ku orang-orang yang menyerupai selain golongan umat ku (umat Islam)” (HR Tirmidzi dari Amru bin Syu’aib dari ayahnya dari datuknya).

Maka sangat jelas kita tidak diperbolehkan “tashabuh”, menyerupai, meniru-niru cara hidup orang kafir yang lahir dari pandangan hidupnya, sudah seharusnya kita tinggalkan semua budaya kufur tersebut jauh-jauh.

Aktivitas muda-mudi ketika merayakan valentine juga banyak yg melanggar syara’, mereka melakukan kadang dengan berduaan/khalwat, antara lawan jenis, saling berciuman, berpegangan tangan, kadang dilakukan dengan ramai-ramai campur baur laki dan wanita non mahram, disertai dengan alunan musik, saling merayu. Padahal sudah sangat jelas bahwa hukum asal kaum wanita dan laki-laki adalah terpisah sebelum ada dalil/keperluan syar’i yang menuntut bertemunya keduanya misalnya berdagang, bekerja, beribadah, haji, sholat, menikah dll.

Itupun mereka harus memperhatikan syarat-syarat pergaulan/akhlak wanita berhubungan dengan laki-laki, menutup aurat dengan menegenakan kerudung dan jilbab, tidak berdandan berlebihan, dll. Nabi sendiri mengatakan bahwa,”Barangsiapa melakukan amal yang tiada didasari perintahku (Quran dan Sunnah), maka amal perbuatannya tertolak” (HR. Ahmad).

Sungguh ikut merayakan hari valentine adalah tindakan tercela, dan haram bagi kaum muslimin untuk merayakan, Valentine sendiri akar kemunculannya dari orang kafir, barat, apalagi kemunculannya berasal dari budaya lokal, maka sudah sepatutnya kaum muslimin meninggalkan hal tersebut.

Menentukan Sikap

Sungguh sangat jelas sikap yang harus diambil oleh kaum muslimin, bahwa merayakan valentine berarti meniru adat/budaya kufur kaum lain, padahal kita dilarang untuk mengekor, mengambil cara hidup yg lahir dari akidah selain islam, seperti valentine day, juga pemahaman hak asasi manusia, demokrasi, dialog antar agama, kapitalisme, sosialisme.

Sudah cukup kita hanya mengambil pandangan hidup yang terlahir dari akidah islam karena sudah jelas bahwa islam adalah agama yang sempurna sebagiamna diterangkan Allah swt dalam Qur’an surah Al – Maidah : 3, “…….Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni’mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu……”

Begitu pula Allah swt menyuruh umatnya untuk mengikuti standar halal-haram, menjadikan Muhammad Rasulullah sebagai panutan, mengambila apa yang dicontohkannya dan meninggalkan dari perkara yang dilarangnya, sebagimana firman Allah dalam surah al Hasyr :7 : “Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada RasulNya (dari harta benda) yang berasal dari penduduk kota-kota maka adalah untuk Allah, untuk Rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu. Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya.“

Maka apalagi yang kita tunggu selain meninggalkan bentuk pengekoran acara valentine day itu, marilah serkarang kita mulai meninggalkan sesuatu yang memang wajib diingkari, dan memulai untuk berusaha menerapkan ajaran-ajaran islam, memilih-milih mana perkara yg tdk bertentangan dengan islam kita ambil, sementara perkara yg bertentangan dengan islam kita tolak dan tinggalkan.

Hendaknyalah kita renungkan perkataan sosiolog Ibnu Khaldun yang menyatakan “Yang kalah cenderung mengekor yang menang, dari segi pakaian, kendaraan, bentuk senjata yang dipakai, malah meniru dalam setiap cara hidup mereka, termasuk di sini adalah mengikuti adat istiadat mereka ……..”.

Hal itu selaras dengan apa yang telah di sabdakan Nabi : “Tidak akan kiamat sebelum umatku mengikuti apa-apa yang dilakukan bangsa-bangsa terdahulu, selangkah demi selangkah, sehasta demi sehasta“.

Diantara para sahabat ada yang bertanya “Ya, Rasululah apakah yang dimaksud (di sini) adalah bangsa-bangsa Yahudi dan Nasrani ?”
Rasulullah menjawab “Siapa lagi (kalau bukan mereka) (HR. al-Bukhori)

Akhirnya tinggalkan budaya kufur yang mengumbar hawa nafsu kesenangan duniawi itu, budaya menyesatkan yang dijadikan senjata orang-orang kafir untuk mengekspor peradabannya kepada kaum muslimin, sehingga tercapai target yang diinginkan orang-orang kafir yang memang sangat membenci Islam dan umatnya. Orang-orang kafir ini tidak akan segan-segan mengeluarkan umat islam dari akidah yg dipegangnya yakni akidah islam dan selanjutnya mengikuti akidah jahiliah, sekulerisme kapitalisme.

Maka itu wahai saudaraku-saudaraku renungkanlah, Allah swt berfirman dalam surah al Baqarah :120 “Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu”(al Baqarah :120)

dikutip dari http://captaincook6.multiply.com/

Orang Nashrani saja menyebut VALENTINE DAY = TIDAK ALKITABIYAH (alias Bid'ah), nah Muslim kuq ikut-ikutan ?


Assalamualaykum Warahmatullah Wabarakatuh

Ikhwah yang disayangi Allah, sebentar lagi, bertepatan tanggal 14 Februari, dunia remaja baik di belahan Barat maupun Timur, akan disemarakkan dengan “ritual tahunan” bernama hari kasih sayang. Beragam cara perayaan hari kasih sayang inipun dilakoni mereka, mulai dari ritual sepele seperti saling menghadiahkan coklat hingga ritual kencan “lepas bujang” “lepas gadis” di malam valentine day. Naudzubillah mindzalik….

Sejurus dengan perkembangan zaman dan adanya kolonialisme dunia timur oleh barat, kebudayaan barat yang satu ini pun telah diikuti oleh pemuda pemudi timur. Pengekoran tradisi ini yang semakin besar, menjadi peluang bisnis bagi para pengusaha untuk memanfaatkan untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya. Mereka ini pun menjadi aktor utama dalam menyebarkan budaya ini dari daerah satu hingga yang lain, dari generasi satu ke generasi lainnya. Tak hanya para pengusaha pernak-pernik Valentine Day, tetapi juga Media turut andil dalam ikut serta mempropagandakan budaya ini.

Saking populernya “perhelatan akbar” ini di kalangan remaja, pada pemilu 2004 kemarin, sampai-sampai ada Partai Islam yang berencana mengekor memanfaatkan hari ini untuk mengenalkan partainya ke kalangan muda dengan cara membagi-bagikan ncokelat pada tanggal 14 Februari 2009. Untung saja rencana “bodoh” inipun tidak jadi, karena mendapat kritikan dari umat Islam dan akhirnya dilarang oleh pengurus pusat paartai islam tersebut.

Sejarah Valentine Day pun telah tersebar luas dari buku-buku hingga dunia maya. Mulai versi yang mengatakan Valentine day berasal dari ajaran Pagan, hingga berasal dari ajaran Kristen. Sejarah ini berkembang di masyarakat tentu sebagai sebuah “dakwah” agar umat islam mengetahui asal muasal valentine day.
Gelombang penolakan dari dunia timur akan budaya ini pun semakin besar dari tahun ke tahun. Di India, para pemuka hindu melarang remaja Hindi merayakan Valentine day, di Arab Saudi para ulama mengharamkan pemuda Islam merayakannya. Begitupun di dunia Islam lainnya.
Namun, yang perlu kita cermati, bahwa Valentine day sendiri merupakan BUKAN ajaran agama Kristen yang asli, beberapa kalangan Kristen menyebutnya “Tidak Alkitabiah” atau Tidak pernah dicontohkan dalam bible atau al kitab mereka.

Penulis sendiri pernah beberapa tahun lalu mendengarkan dari radio pelita kasih (RPK fm) yang membicarakan tentang Valentine Day dan kesimpulannya adalah bahwa valentine day adalah Bid’ah alis Tidak Alkitabiyyah

Lalu jika orang Kristen saja yang masyarakatnya menjadi sumber ritual ini berasal, mengatakan perayaan ini merupakan Bid’ah. Kita sebagai Muslim, yang notaabenenya bukan Kristen, apakah masih mau merayakan meskipun hanya sekadar mengucapkan, “Selamat Hari Valentine” atau ritual saling memberikan coklat??? Apakah kita mau merayakan Ritual Bid’ah Kuadrat???

Berikut saya lampirkan Tulisan beberapa blogger Kristen yang “prihatin” akan ritual Valentine day yang bukan merupakan ajaran Kristen asli :


Being Beauty, Loveable, and Precious
dari http://cityofenjie.multiply.com/journal/item/419

Tanggal 14 Februari yang diagung-agungkan dunia sebagai hari kasih sayang atau lebih keren disebut valentine day, tahun ini menyisakan sebuah cerita tersendiri bagi saya. Bukannya sebuah cerita karena saya juga larut dalam kehebohan orang-orang yang turut merayakan hari 'special' ini - sejak dulu saya tidak pernah ikut arus dunia merayakan hari valentine karena menurut saya hari valentine memang tidak sesuai dengan adat ketimuran Indonesia, valentine day hanya adopsi dari kebudayaan barat, dan yang lebih menguatkan lagi, sekarang saya sudah menemukan bukti-bukti konkret bahwa valentine day tidaklah Alkitabiah.

Diseputar valentine day tahun ini, ada goresan prihatin saya yang tertera disana. Sebuah hari yang bahkan anak-anak SMP pun sudah ingin beramai-ramai merayakannya, yang dikatakan hari untuk mengungkapkan kasih sayang ke semua orang tanpa terkecuali, hari yang penuh kedamaaian dengan cinta, ... namun sekaligus sebagai hari 'depresi' bagi kebanyakan manusia juga. Depresi ? Ya, itulah kenyataan yang sering saya temukan.

Saya menghabiskan malam valentine day kemarin bersama segelas teh hangat, sepiring makan malam dengan sayur lodeh yang yummy buatan Mami saya, dan alunan lembut Padi dengan Harmony-nya dari speaker komputer saya di netcafe - saya terbiasa makan malam sambil browsing di internet dan mendengarkan musik. Udara malam itu terasa sedikit dingin menusuk kulit, karena sejak pukul enam sore hujan sudah turun mengguyur kota saya. Dari tempat duduk saya yang persis didepan komputer server LAN netcafe, samar-samar saya bisa mendengarkan pembicaraan dua orang user yang menggunakan rent computer tak jauh dari tempat saya duduk sambil menikmati makan malam dan acara browsing. Salah seorang dari dua anak remaja usia SMP itu mengeluh, "Nggak enak ni valentine day sepi-sepi aja nggak ada acara. Enak ya yang punya pacar bisa keluar berdua ..."

Spontan saya tersenyum geli sambil buru-buru menyembunyikan raut muka saya dibalik monitor komputer ketika mendengar pernyataan polos dari seorang anak remaja SMP itu. Rupanya wabah demam valentine day nan romantis sudah melekat dibenak mereka dan menebarkan penyakit 'depresi' karena mereka termasuk bagian dari anak-anak perempuan yang tidak mempunyai pacar - tidak dilirik kaum Adam - saat malam valentine day tiba.

Seminggu setelah berlalunya malam valentine day saya yang mengundang decak pribatin dengan pernyataan polos dua orang anak remaja usia SMP yang kesepian melewati malam valentine day mereka tanpa hadirnya pacar, kembali saya dibuat geleng-geleng kepala oleh ulah anak-anak remaja dari youth gereja yang meminta dibuatkan acara khusus valentine day.

Ketika saya diminta pihak gereja untuk membuat publikasi valentine day youth, akhirnya saya berkesempatan juga share seputar valentine day dengan seorang anak remaja SMU yang mengantarkan konsep undangan valentine day dari gereja ke meja kerja saya. Saya bertanya kepadanya kenapa anak-anak youth begitu antusias dengan perayaan valentine day, padahal ia dan yang lainnya sudah tahu kebenaran Tuhan bahwa valentine day tidak ada didalam Bible.

Pada mulanya anak gadis remaja tersebut memberikan jawaban klise yang sudah biasa saya dengar seperti, "Lha, semua temen-temen sekolahku ikut ngrayain valentine day lho kak." Tetapi setelah saya ajak sedikit bercanda sambil menggali ide bersama-sama untuk publikasi valentine day youth gereja, akhirnya keluar juga alasan sebenarnya kenapa ia dan anak-anak youth lainnya begitu getol minta ada perayaan valentine day khusus dari gereja.

"Kak, sebenere aku malu kalo pas malam valentine day tiba trus aku tetep aja dirumah tanpa ikut ngrayain rame-rame sama temen-temen sekolah. Tapi aku juga ga mau ikut sama mereka soalnya pada bawa pasangan masing-masing gitu deh. Padahal kan kakak tau kalo aku masih belum punya pacar."

OMG ... saya menghela nafas panjang mendengar pengakuan dari anak gadis remaja ini. Baik yang sudah mengenal Kristus maupun yang belum, ternyata problem demam merayakan valentine day hanya terletak pada ketakutan karena kesepian, takut dipandang kurang pergaulan, takut dipandang tidak laku dimata kaum Adam (bagi perempuan), dan alasan-alasan yang pastinya juga akan membuat Tuhan Yesus kita bersedih - jika sudah seperti ini pantaskah valentine day disebut sebagai hari kasih sayang dunia atau lebih pantas jika disebut sebagai hari 'depresi' bagi umat manusia yang merasa mempunyai kekurangan fisik dan penampilan ?

Kemudian anak remaja ini mulai sharing lebih lanjut kepada saya mengenai dirinya, penampilannya, dan tentang status kesendiriannya. Anak ini bukanlah anak yang kurang cantik dalam pandangan saya. Meskipun penampilannya agak tomboy, tetapi secara keseluruhan ia adalah seorang gadis yang menyenangkan. Yang dijadikannya 'kambing hitam' dari status kesendiriannya sampai saat ini adalah perasaannya mengenai dirinya yang selalu terlihat ugly dalam setiap kesempatan.



Kasih Valentine vs Kasih Tuhan
http://jil.18.forumer.com/a/valentines-day-versus-hukum-kasih_post42.html
14 02 2009

Menjelang Hari Valentine, banyak diantara kita -terutama kaum muda- telah menyiapkan kartu-kartu ucapan dan hadiah-hadiah bagi yang terkasih. Hal ini baik tentunya, mengingat Tuhan menganjurkan kita untuk saling mengasihi (1 Yohanes 4:7). Akan tetapi, sementara kita merayakan Valentine, mari kita mengingat juga akan kasih yang terbesar, yaitu kasih Tuhan kita Yesus Kristus.

Berikut ini beberapa hal yang membedakan kasih Valentine dan kasih Tuhan:

1. Kasih Valentine dapat hancur – artinya Anda bisa menerima Valentine dari seseorang tahun ini, yang mungkin tidak akan menyapa Anda lagi tahun depan, jika muncul problem dalam hubungan Anda. Sementara kasih Tuhan tidak berkesudahan dan tidak dapat dipisahkan dari apapun (Roma 8:38-39).

2. Kasih Valentine berkaitan dengan masa lalu – artinya jika Anda telah membuat orang lain tersinggung (walau tidak sengaja), jangan harap mendapat kasih Valentine darinya. Sebaliknya, kemungkinan besar Anda juga tidak akan mengirim Valentine ke orang yang pernah menyinggung Anda. Tapi kasih Tuhan tidak mengingat hal-hal di masa lampau (Yesaya 43:18).

3. Kasih Valentine berusaha menyenangkan orang lain dengan tujuan agar orang tersebut membalas kasih kita, tapi kasih Tuhan tanpa syarat (Efesus 2:8).

4. Kasih Valentine diperlihatkan dengan pemberian hadiah-hadiah fana misalnya: kartu, coklat, atau makan bersama. Kasih Tuhan diperlihatkan dengan pengorbanan jiwa, dengan kematian putra satu-satunya (Yohanes 3:16).

5. Kasih Valentine sangat pemilih – ditujukan pada orang tertentu saja, tapi Tuhan tidak pilih kasih. Ia mengenal semua manusia dengan terperinci, Ia mengetahui segala perbuatan, pikiran atau kata-kata kita, bahkan sebelum kita lakukan, dan mencintai kita apa adanya (Mazmur 139: 1-5).

Jadi saat kita merayakan kasih kita kepada sesama, ingatlah juga untuk mengasihi Dia yang lebih dulu mengasihi kita dan yang terus mengasihi kita, yaitu Tuhan kita, Yesus Kristus.

[sumber: http://www.relijournal.com/Christianity/Valentines-Love-Versus-Gods-Love.468629]


Valentine Day VS HUKUM KASIH

http://jil.18.forumer.com/a/valentines-day-versus-hukum-kasih_post42.html

Kiita semua sudah tahu bahwa seluruh dunia, bahkan di negara kita ini, sudah dirasuki demam dan gonjang-ganjing ”HARI KASIH SAYANG”, yang dibom acara tanggal 14 Februari ini di tempat-tempat ekslusif, baik di mal, hotel, cafe bahkan sampai ke sekolah-sekolah.

Asal muasalnya yang gelap, dipercaya sebagai sebuah hari raya Katolik Roma berhubungan dengan Santo Valentinus.

Buat kita, anak-anak Tuhan, Hari Kasih Sayang ini bukanlah sesuatu yang luar biasa, sebab Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan junjungan telah mengajarkan dan memerintahkan (Matius 22:37-40) kepada kita, bahkan sebelum ada hari Valentine, agar:
• Mengasihi setiap waktu, tidak dibatasi hanya pada tanggal 14 Februari saja dan Tuhan lebih tahu, bijak dan mengerti setiap manusia ingin setiap saat ada yang mengasihi.
• Mengasihi seluruh sesama, bukan hanya untuk yayang-yayang pribadi doang. Karena Tuhan mengajarkan agar kita jangan egois, memikirkan diri/keluarga/kelompoknya sendiri dan diskriminasi.
• Mengasihi dengan segala macam, bentuk dan cara. Baik itu mendoakan, sapaan, perhatian, dukungan, lawatan, bantuan dll. Juga enggak salah dan tidak dilarang mengirimkan SMS, kartu ucapan, bunga maupun coklat atau makanan.
• Mengasihi sepenuh hati, total 100% dan tidak pura-pura. Era kini banyak pasangan-pasangan tua, muda, lama maupun baru... Sedikit-sedikit putus/cerai, kok putus sedikit – sedikit, jadi hati-hati kasih sayangnya hanya paling-paling 10-20%, ini bukti lho bukan sembarang cuap semata.

Celakanya banyak para tokoh, pemuka agama, pejabat, pendidik yang justru memberi teladan buruk dan bias atas kasih sayang ini, sehingga masyarakat diajarkan ”Oh begitu... dia boleh, saya juga boleh”. Makanya moral di negara ini sudah keliwatan bejatnya. Dampaknya banyak kaum wanita disakiti pria, karena hanya menerima sekian persen sisa kasih sayang yang dibutuhkan, dengan argumentasi inilah – itulah, hasil semau de’we’ kaum buaya darat.

Waspadalah dan hati-hati, karena di masa akhir zaman ini telah dinubuatkan banyak manusia-manusia berbuat jahat & tidak takut akan Tuhan, makanya mudah menipu, dengan mudahnya ngomong gombal, sering nge-buaya-in, jago lip service dan berucap platonik yang tidak dapat dipegang janji dan mulut manisnya(munafik).

Lain dengan ”Kekasih Kita”, TUHAN YESUS KRISTUS, hanya Dia satu-satunya KEKASIH NAN LUAR BIASA, karena kasih sayangnya kepada kita-kita ini begitu tulus, murni, luhur, awet, setia dan abadi, tidak akan luntur dan berubah dari dahulu sampai kapanpun. (Mazmur 36:6). Walaupun kita ini sebagai kekasihNya sering menyakitkan, mendukakan, mencaci maki, memutuskan bahkan meninggalkanNya, tetapi Dia tidak membenci dan tidak mendendam. Justru Dia siap dan rela mengampuni bahkan menerima kembali kita yang kurang ajar serta kurang terima kasihnya ini.

Inilah ”KASIH AGAPE” yang O.K. punya, tetapi alangkah baik dan bijaknya, agar kita jangan bermain api untuk punya TTM lagi selain TUHAN YESUS KRISTUS. Karena Tuhan juga bisa memberi pelajaran dan teguran keras kepada yang berselingkuh, apalagi kedatanganNya telah mendekat... Waspadalah, tetap setia kepada kekasih kita yakni Tuhan Yesus walau dalam keadaan dan kondisi bagaimanapun, karena kita akan disambut dan dirayakan meriah bahkan diberikan bonus mahkota, karena kesetiaan kita... Mau’ kan?!!!

SUMBER - WARTA KTB DEWASA GKK FEBRUARI 2007



Artikel di atas sama sekali untuk pembenaran akan ajaran Nasrani, hanya untuk membuktikan, di kalangan Nasrani saja timbul kekhawatiran. Apalagi kita orang Islam yang sama sekali TIDAK ADA hubungan dengan St Valentino.

Ayo kawan balik ke Islam ^^

SAY NO TO VALENTINE DAY

Wallahu a'lam

--- Ini Copas dari group FB Saudaraku yg disayangi Allah, yuk kita TIDAK merayakan HARI VALENTINE

Berteladan dari kisah Aisyah radhiyallahu anha


Ibunya orang beriman, isteri nabi Muhammad sekaligus putri dari as-sidiq adalah sosok yang pantas diteladani oleh seluruh mu’minah di sepanjang zaman. Ia adalah wanita pemilik kemuliaan yang tak tertandingi Aisyah -lah manusia yang paling berilmu tentang al quran, karena kehidupannya yang selalu bersanding dengan pembawa risalah islam, dan beliau menyaksikan Al quran yang turun di rumah beliau. Paling berilmu, karena paham bagaimana wujud penjabaran Al quran dalam kehidupan sehari-hari, dipraktikkan dalam perkataan, perbuatan, budi pekerti, akhlaq dan adab oleh rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Beliau pula wanita yang paling berilmu tentang hadits, fikih, pengobatan, syair dan hikmah. Sehingga sangat wajar ketika abu bardah mengatakan : “apabila ada sebuah permasalahan yang tidak diketahui di zaman sahabat , maka kami bertanya kepada aisyah, dan kami memperoleh ilmu dari beliau”.

Seorang sahabat yang lain mengatakan “saya tidak mengetahui ada orang yang lebih berilmu tentang al quran, faraidh(ilmu waris) , halal dan haram, syair, sejarah dan nasab kecuali aisyah”.

Di kesempatan yang lain kita akan dapatkan bagaimana wujud konkrit tarbiyah di atas manhaj nabawi pada diri aisyah. Umar bin khatab ketika menjelang wafat , berkata kepada abdullah (anaknya). “Pergilah kepada Aisyah, sampaikan salamku padanya, dan mintakan ijin agar aku diperbolehkan dimakamkan di rumahnya bersama Rasulullah dan Abu Bakar. Maka Abdullah pun mendatangi aisyah dan menyampaikan pesan ayahnya. Aisyah mengatakan “baik dan ini adalah sebuah kemuliaan” dan melanjutkan dengan berkata “wahai anakku, sampaikan salamku kepada Umar , dan katakan padanya jangan tinggalkan umat Muhammad tanpa pimpinan, pilihlah khalifah bagi umat dan jangan tinggalkan umat dalam keadaan sia-sia setelahmu, karena aku takut terjadi fitnah atas umat ini.”

Wahai wanita mukminah, saksikanlah bagaimana keagungan perjalanan mereka yang ditarbiyah dalam rumah-tangga nabi. Perhatikan bagaimanakah nasehat dan pandangan aisyah untuk mengangkat khalifah setelah Umar, karena khawatir terjadinya fitnah. Seakan aisyah menyaksikan hal-hal yang akan berlangsung di masa mendatang, padahal tidaklah ia tahu tentang hal yang ghaib, namun ini adalah firasat seorang mukmin yang beriman kepada Allah dan RasulNya. Beliau tak hanya sebatas melihat tentang dekatnya kematian umar dan tentang masalah di mana Umar akan dimakamkan, namun beliau melihat bagaimana kehidupan umat Islam setelah Umar meninggal. Dari sini terlihat keluasan pandangan, jauhnya pemikiran ke depan dan sekaligus perhatian yang sangat besar tentang urusan umat Islam. Inilah yang semestinya diteladani oleh wanita mukminah di zaman ini.

Sosok seorang Aisyah rhadiyallahu anha, memberikan ibrah yang berharga bagi para mukminah. Kedalaman ilmu, kecerdasan dan perhatiannya terhadap umat adalah warisan yang berharga yang terus bisa diwarisi sampai hari ini. Terbukti dengan kedudukan beliau yang tercakup dalam tujuh orang di kalangan shabat yang banyak menghafal fatwa-fatwa dari para sahabat.

Panji Islam di sepanjang sejarah akan selalu tegak dengan para penyandangnya. Dan Aisyah adalah salah satu penegak panji Islam di awal terbitnya cahaya Islam. Sebuah bukti bahwa wanita pun memiliki peran yang sangat besar dalam memperjuangkan Islam. Tidak hanya untuk membuang waktu untuk berbagai pekerjaan yang sia-sia, sebagaimana yang dilakukan oleh mayoritas muslimah di zaman ini.

Panji Islam memang akan tetap tegak dengan para pejuangnya sepanjang masa. Namun apakah kita para wanita mukminah menjadi bagian dari penyandang dan penegak risalah atau tidak, maka jawabnya ada pada diri kita.

MediaMuslim.Info